-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Index berita

iklan

Iklan

Tragedi Tolikara Berimbas Pada Penolakan Kepala Sekolah Di Pamekasan

Friday 24 July 2015 | 20:32 WIB | 0 Views Last Updated 2015-07-24T13:32:28Z

PAMEKASAN,(24/7/2015) Kanalmadura.com -  Tragedi yang terjadi antara Umat muslim di Tolikara Papua nampaknya berimbas ke berbagai Daerah, salah satunya di Kota Gerbang Salam dimana salah satu Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Desa Klampar Kecamatan Proppo Pamekasan Madura Jawa Timur, di tolak oleh masyarakat karena di duga beragama Non Muslim,

K.H. Lutfi Syakur, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas Desa Klampar menegaskan adanya tuntutan masyarakat yang di sampaikan melalui beliau terkait isu Kepala Sekolah yang beragama Non Muslim agar segera di cabut SK nya dari Pihak Pemerintah Daerah dan Dinas terkait, sebab lingkungan sekolah tersebut merupakan lingkung orang muslim sehingga pemerintah perlu menyaring dan menyesuaikan dengan lingkungan, bila mau menempatkan salah satu Pegawai atau kepala sekolah,

" Begini kronologisnya, ini kan pas di utara pesantren kurang lebih 200 meter ada sekolah SDN klampar 3, sementara kepala sekolahnya, indikasinya beragama Non Muslim," tuturnya kepada sejumlah wartawan saat di Wawancarai di kediamannya, kamis (23/7/15) kemarin,

Karena, lanjut Lutfi "disini komuntas muslim dan berdampingan dengan pesantren maka tokoh masyarakat dan wali murid banyak datang kepada kami agar ibu kepala sekolah itu di tarik kembali oleh Pemkab, Karena kalau non muslim masuk ke daerah muslim ini kan seharusnya Pemkab dan Dinas terkait menyaring, " imbuhnya,

Bahkan secara peribadi pihaknya sangat sepakat terhadap tuntutan masyarakat untuk di lakukan pencabutan SK, " saya sangat menolak dengan tegas agar SK ibu Guru yang jadi kepala sekolah itu di cabut sebelum terjadi hal yang tidak di inginkan," tegasnya,

Sedangkan saat di konfirmasi ke Sekretaris Daerah Kab. Pamekasan, Alwi Bheiq, pihaknya masih mau mengkaji, "Nanti akan kita kaji" responnya,

berbeda dengan apa yang di sampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Yusuf Suhartono, pihaknya malah membantah adanya indikasi tersebut, " Kepala SDN Klampar 3 berdasar identitas di KTP beragama Islam, beliau ketika masih sekolah di SPG memang non muslim, tetapi setelah menikah dengan suaminya dari SAMPANG beliau masuk Islam (Mualaf)," terangnya,(ri/sui)

×
Berita Terbaru Update