-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Index berita

iklan

Iklan

Kepsek Tak Kunjung Diganti, Warga Segel SDN Klampar 3

Monday 27 July 2015 | 21:28 WIB | 0 Views Last Updated 2015-07-27T14:47:29Z

PAMEKASAN, Kanalmadura.com - Sejumlah Tokoh Masyarakat bersama Wali Siswa Gelar Aksi Penyegelan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Klampar 3 Kecamatan Proppo Pamekasan Madura Jawa Timur, senin (27/7/15).

Hal itu merupakan dampak ketiadaan bukti-bukti yang menyatakan bahwa Kepala Sekolah, Ibu Fransiska, telah masuk islam (Muallaf),

Aksi tersebut di gelar sekitar pukul 06.30 WIB,  wali murid berkumpul di depan SDN Klampar 3 dengan membawa bambu dan gembok, yang di bawa oleh H. Sifut tokoh masyarakat sekaligus wali murid yang  membawa bambu, H. Ismail yang membawa gembok, yang di pandu langsung oleh korlap aksi, H. Hisamuddin (Pengusaha Batik Desa Klampar) dimana salah satu Tujuan aksi karena adanya ketidakpuasan atas pertemuan musyawarah pada hari minggu (26/7/15) kemarin,

Massa memblokir jalan masuk sekolah /pintu sekolah SDN Klampar 3 dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah dan meletakkan lencak serta memalang pintu masuk sekolah sehingga proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pecah dengan seketika, saat semua guru di halang dan semua siswa di bubarkan,

Korlap Aksi menegaskan bahwa masyarakat tetap menolak keberadaan Kepala sekolah tersebut.

" Intinya kami wali murid SDN Klampar 3 Menolak Ibu Fransiska agar di ganti kepala yang lain, kalau ibu itu tetap ada disini khawatir gedung-gedung sekolah ini akan jadi kuburan, sepi tidak ada siswa sama sekali, " ungkap H. Hisamuddin,

Dia juga menambahkan , meski sudah di bilang muallaf sudah sekian puluh tahun kok kami curiga terhadap muallafnya, dia belum betul cara bacanya, itu yang melatar belakangi kami curiga, itu islamnya bagaimana, soalnya kalau muallaf dari nasrani ke islam biasanya islamnya bagus sekali, kok kemarin islamnya seperti abal-abal. tegasnya

Apalagi lingkungan tersebut merupakan lingkungan Pondok Pesantren yang di kelilingi santri, "jadi mohon kepada kepala Dinas dan Bupati Pamekasan agar di pindah saja dari sini, atau di tunda tugas disini dan di ganti kepala yang lain," tuntutnya, " pokoknya kami semua menolak, menolak, Allahu Akbar.!" teriak masyarakat secara serentak,

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, Yusuf Suhartono membenarkan adanya keributan sejumlah wali siswa di sekolah tersebut, namun pihaknya enggan memberikan komemtar banyak, " ya." tandasnya singkat, (ri/sui)

×
Berita Terbaru Update