Sampang,kanalmadura,com. - sungguh sangat memperihatinkan pendidikan di kota sampang madura ini, kususnya daerah pinggiran dan pelosok desanya bisa dibilang masih kurang peduli pendidikan untuk anak anaknya itu disebabkan karena faktor ekonomi menengah kebawah kebanyakan anak sekolah tidak sampai menyelesaikan pendidikannya sampai tuntas lantaran kesulita dalam pembiayaan sekolah ada sebagian besar anak anak sekolah lebih memilih untuk bekerja membantu penghasilan orang tua demi menyambung hidupnya.
Dinas Pendidikan Kabupaten
Sampang, Madura, Jawa Timur, mencatat sebanyak 1.302 anak di wilayah itu
putus sekolah. Terdiri dari anak SD/MI berjumlah 657 orang siswa, 500
siswa SMP/MTs, dan 145 siswa SMK/SMA/MA.
"Ya memang benar ada 1.000 lebih sangka putus sekolah di
Sampang," terang Kabid Kurikulum Disdik Sampang Arief Budiansor, Kamis
(27/7/2017).
Dirinya menuturkan, faktor utama angka putus sekolah tersebut karena faktor ekonomi dan mengikuti orang tua merantau.
Dengan kondisi ini, pihak Disdik Sampang, berupaya menekan
angka putus sekolah dengan cara mendirikan sejumlah unit sekolah baru
(USB) berupa kejar paket A, B, dan C.
"Siswa yang tidak bisa melanjutkan sekolah ini masih kami berikan alternatif lain," tandasnya.
