Sampang,kanalmadura.com, - Rabu, 09/11/2016 Akibat penyakit paru-paru basah yang diderita sejak sekitar tiga bulan yang lalu , Ahmadi (53) TKI asal Sampang, Jawa Timur, saat ini hanya bisa terbaring lemah di rumah kongsi (tempat tinggal pekerja bangunan) di kawasan Cyber Jaya, Selangor, Malaysia.
“Kondisi Pak Ahmadi cukup memprihatinkan, bahkan untuk berbicara pun sulit, “ kata Abdi Yanto, aktivis TKI dari Komunitas Serantau yang menjenguk Ahmadi, Selasa (8/11) malam.
Untuk itu, lanjut Abdi, Ahmadi akan diupayakan untuk dipulangkan secepatnya.
“Setelah mendapat aduan dari kawan kerjanya, kami langsung membuat pengaduan resmi ke Satgas Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur, Selasa (8/11) siang kemaren. Selain melihat langsung kondisi Pak Ahmadi, kedatangan kami juga bertujuan mengambil dokumen beliau yang akan kami antar ke KBRI untuk proses pemulangannnya,” imbuh Abdi.
Berdasarkan surat aduan yang dikirim Komunitas Serantau ke KBRI Kuala Lumpur, Ahmadi diketahui pernah membayar RM 1500 (sekitar Rp 4,5 juta) kepada seorang agen untuk menguruskan kepulangannya, namun hingga satu bulan lebih tidak ada kabar kapan ia akan dipulangkan.
Sebelumnya, Ahmadi yang berasal dari Budauh , Kecamatan Banyuates, Sampang tersebut bekerja sebagai tukang kayu di sebuah tapak bangunan di kawasan Cyber Jaya, Selangor bersama istrinya yang bernama Tiyah.
Sementara itu Ketua Satgas Perlindungan WNI KBRI Kuala Lumpur Yusron B Ambary ketika dikonfirmasi oleh awak media mengatakan, kepulangan Ahmadi dan istrinya akan secepatnya diproses.
“Siang tadi sudah kita hubungi. Tadi kawan-kawan dari Serantau juga sudah mengantar paspor mereka (Ahmadi dan istrinya) untuk diurus kepulangannya,” katanya. (sumber LiputanBMI )
