-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Index berita

iklan

Iklan

Diduga Mark Up jumlah Siswa, Kasek SMA Baiturrahmah Ganding Akui Buka Kelas Jauh di kepulauan

Sunday 15 November 2015 | 19:50 WIB | 0 Views Last Updated 2015-11-16T00:08:15Z

Sumenep, (kanalmadura.com)-program pemerintah dalam mewujudkan kemajuan dunia pendidikan dengan menggelontorkan sejumlah program diantaranya program Bantuan operasional sekolah (BOS), BSM dan beberapa program lainnya ternyata banyak menyisakan polemik yang terkadang di manfaatkan sejumlah oknum kepala sekolah nakal.

Seperti yang terjadi di SMA Baiturrahmah desa ganding kecamatan ganding sumenep.

Untuk meraup keuntungan dari program pemerintah semisal BOS dan BSM kepala SMA Baiturrahmah Ganding diduga telah memanipulasi jumlah siswa, hal itu di lakukan untuk memperoleh keuntungan dana BOS di lembaga pendidikan tersebut.

Sauqi ketua umum LSM gerakan madura bersih mengatakan bahwa kepala SMA Baiturrahmah telah sengaja me mark up jumlah siswa dari siswa 42 menjadi 112 siswa.

"Di data dapodik jumlah siswanya 122 mas, padahal faktanya di lapangan kelas satu hanya 42 orang siswa". Ujarnya pada kanalmadura.com

Dia juga menambahkan bahwa dana bantuan operasional sekolah BOS  yang diterima sekitar Rp.134.400.000.00 tiap tahunnya sesuai dengan jumlah siswa yang di dapodik nya.

"Ada sekitar 70 siswa yang di mark up mas, alasannya ada kelas jauh, masak sekolah di kepulauan sepudi bisa berinduk ke kecamatan ganding, kan tidak masuk akal, mestinya kan berinduk ke sekolah terdekat, dan lagi dalam aturan kelas jauh itu maksimal jaraknya 5 kilometer, dan itupun KBM nya harus di baiturrahmah tapi kenyataannya tidak ada. Pungkasnya

Sementara itu Kepala SMA Baiturrahmah ganding mengatakan bahwa murid di sekolahnya ada kelas jauh di kepulauan sapudi.

"Secara aturan dari kepulauan yang jarak nya puluhan kilometer berinduk ke kecamatan ganding memang salah pak tapi mau bagaimana lagi".ujarnya.*(swq/dkk)

×
Berita Terbaru Update