PAMEKASAN,(kanalmadura.com) - Munculnya Foto Tokoh dan bendera PKI dalam acara karnaval yang di laksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang di gelar di Wilayah Kota Pamekasan, Pagi tadi (15/8/15) menyentak perhatian masyarakat yang menyaksikan iring- iringan peserta karnaval.
Aksi protes tersebut secara serentak di berbagai media sosial seperti halnya di berbagai akun Facebook, BBM, Indtagram, dan sebagainya, dan aksi protes itu tidak hanya muncul di kalangan aktifis melainkan dari berbagai elemen pemerintah, seperti yang telah di Broadcash (BC) oleh akun BBM nya Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Suli Faris, bahwa instansinya akan menindaj lanjuti hal tersebut,
" peristiwa ini perlu di sikapi secara serius olh pihak terkait paling tidak utk mengetahui motiv dari adanya bendera PKI. masih segar dlm ingatan kita PKI adalah pemberontak, penghianat negara dan musuh islam dan umat islam dan musuh dari rakyat indinesia yg menjunjung tinggi nilai nilai ketuhanan. kami di DPRD akan memanggil panitia pelaksana utk klarifikasi mengapa sampai terjadi hal seperti itu." kecam Suli, melalui BC BBM nya,
"peringatan 17 agustus hari kemerdekaan tidak ada kaitannya dg PKI. kemerdekaan adalah utk mengenang perjuangan rakyat indonesia melawan penjajah belanda dan jepang sebelum th 1945. PKI hidup dan berkembang di indonesia stlh indonesia merdeka. puncaknya th 1965 PKI memberontak dan membunuh para ulama' dan tokoh2 nasional doantaranya jnd.ahmad yani, nasution dll. jadi PKI dan kemerdekaan RI tdk ada relevansinya." lanjutnya Politisi Partai PBB tersebut,
Namun aksi protes tersebut jugak dapat singgungan oleh salah satu pemilik
Akun BBM, Putra NUsantarasta, yang juga menyebarkan sebuah komentarnya,
" Aktivis-aktivis Gerbang Salam heboh hanya karena ada kelompok yang menjadi peserta karnaval berperan sebagai anggota PKI sambil membawa gambar tokoh-tokoh PKI.
Dari dulu saya sering menggunakan DP dengan gambar Tan Malaka, Che Guevara, Frederich Angel bahkan foto Bapak Sosialisme, Karl Marx. Dan sekarang saya menggunakan foto Tan Malaka sebagai DP BBM, tapi tidak ada yang mempermasalahkan. Ah... Sungguh aneh... Tidak sedikit aktivis Pamekasan yang mengidolakan Tan Malaka. Bahkan buku-buku Tan Malaka seperti Madilog, Naar de Republiek Indonesia, GERPOLEK, Massa Aksi, Aksi Massa dan seambrek buku berbau sosialis lainnya menjadi "santapan" sehari-hari. Tidak jarang juga mereka mengutip kata-kata Tan Malaka. Tapi kenapa hanya karena "peran" PKI jadi heboh... Apa kalian pikir Tan Malaka itu kader PKB, PPP, PDI Perjuangan? Tan Malaka itu kader terbaik, bahkan pimpinan PKI. Kalian juga mengidolakan Che Guevara yang sosialis-komunis-marxsis. Kenapa kalian tidak menyalahkan juga Bung Karno yang sering membawa buku Madilog?. Mari kepalkan dan angkat tangan kiri kita sambil teriakkan "HIDUP SOVIET". Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq," terangnya, (adi/ri/yt)
