-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Index berita

iklan

Iklan

GKG Lebih Mahal di Pasaran, Petani Enggan Jual Gabah ke Bulog

Wednesday 8 July 2015 | 10:12 WIB | 0 Views Last Updated 2015-07-08T06:35:30Z

PAMEKASAN,(08/7/2015) Kanalmadura.com - Program penyerapan gabah/beras di Wilayah Pamekasan berpotensi tidak berhasil. Bulog, Sub Divre XII Madura di Pamekasan yang membawahi 4 (empat) Kabupaten di Madura, sesuai target penyerapan gabah/beras sebanyak 15.000 ton beras atau setara 30.000 ton Gabah Kering Giling (GKG), sedangkan dari sejumlah itu, Pamekasan ditarget 4.000 ton beras atau sekitar 8.000 ton GKG.

"Saat ini tidak ada Petani yang menjual gabah, karena disimpan untuk kebutuhan makan, kalau mau jual tunggu panen kedua nanti". Itulah penjelasan Kapten Inf Sumarhadi, salah satu Danramil jajaran Kodim 0826 Pamekasan ketika melaporkan perkembangan hasil rapat koordinasi penyerapan gabah/beras hari Selasa (07/7/15) di Wilayah Kecamatan masing-masing.

"Para petani akan berusaha dengan maksimal menjual gabah kepada Bulog, namun harapan mereka, Bulog dapat menetapkan harga lebih tinggi dari harga di tengkulak" urai Sumarhadi lebih lanjut.

Harga GKG yang ditetapkan pemerintah (Bulog) adalah Rp. 4.650 perkilo, sedangkan harga GKG dipasaran (tengkulak) wilayah Pamekasan antara Rp. 5.000 sampai dengan Rp. 5.500 perkilo. Perbedaan harga yang cukup besar inilah yang membuat para petani enggan menjual gabahnya ke Bulog, disamping persoalan lain yang membuat petani enggan adalah administrasi yang berbelit.

Kurniawan Kabulog Divre XII Pamekasan menjelaskan bahwa penetapan harga adalah kewenangan Pemerintah Pusat. "Kita hanya menjalankan perintah, semua keputusan ada di Pemerintah pusat" terang Kurniawan.

"Kualitas gabah menjadi penting karena ketika nanti diselep akan menentukan kualitas berasnya".

Menyikapi persoalan tersebut Dandim 0826, menyarankan agar Bulog fokus pada pemenuhan target penyerapan. "Sarankan ke pusat untuk penyesuaian harga GKG khusus Wilayah Madura, sehingga target penyerapan bisa tercapai, untuk Para Danramil terus dorong petani agar mau menjual gabahnya ke Bulog dengan harga GKG sesuai ketentuan Pemerintah".ungkap Letkol Arm. Mawardi,

Sekedar di ketahui Hasil produksi gabah Pamekasan dalam 1 (satu) tahun sesuai penjelasan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pamekasan, Isye Windarti beberapa saat yang lalu, mencapai 120.000 ton lebih. Namun selama ini petani di Madura khususnya Pamekasan pada umumnya tidak pernah menjual gabah hasil panen, mereka (petani) lebih suka menyimpan gabah sebagai persediaan kebutuhan makan. (ri/ksm)

×
Berita Terbaru Update