-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Index berita

iklan

Iklan

Harga Turun, Petani Tembakau Mengaku Rugi

Friday 4 September 2015 | 19:54 WIB | 0 Views Last Updated 2015-09-05T00:12:08Z

PAMEKASAN,(kanalmadura.com)- Harga tembakau pada musim panen saat ini masih jauh dari harapan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani tembakau. "Kemarin sempat tinggi (harga tembakau), sekarang turun lagi. Kalau begini kita (petani) rugi" keluh petani tembakau H. Nurfauzi (63).

Keluhan harga tembakau tersebut disampaikan kepada Babinsa Bandaran Koramil 0826/02 Tlanakan, Serda Tupon saat berdialog dengan petani tembakau diwilayah binaannya Desa Bandaran Kecamatan Tlanakan,

Dari informasi yang beredar beberapa saat yang lalu harga tembakau di tengkulak/bandol mencapai Rp. 38.000 sampai Rp. 40.000 per kilo, namun sekarang sudah mulai turun lagi hingga kisaran Rp. 30.000 sampai Rp. 35.000 per kilo.

"Mungkin karena adanya permainan dari pihak gudang pak, jadinya bandol merugi trus beli tembakau ke kita (petani) dengan harga yang lebih murah" jelas Saleh (30) kepada Babinsa.

Dengan menurunnya harga tembakau para petani tembakau merasa merugi karena  tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan pada waktu proses penanaman. "Kami berharap kepada pemerintah untuk membantu berkaitan dengan Harga tembakau agar para petani tembakau tidak rugi" harap Saleh mewakili rekan-rekannya para petani.

Menurut Babinsa, selain persoalan harga yang dihadapi petani tembakau juga kesulitan air untuk pengairan tanaman tembakau sehingga pertumbuhan tanaman tembakau kurang bagus dan akhirnya hasil panen juga kurang.

Petani tembakau mengharapakan adanya bantuan dari pemerintah untuk mengatasi persoalan kekurangan air tersebut, diantaranya pengadaan/pembangunan Sumur Bor. "Untuk menyiram (tembakau), kami harus membeli air dengan harga Rp. 60.000/Jam dari sumur bor milik pribadi" keluh Sai (70) yang diamini petani yang lain.*(ri/ynt)

×
Berita Terbaru Update